Titrasi Asam Basa
V1.M1 = V2.M2
Dimana: M1 = Konsentrasi larutan yang belum diketahui
M2 = Konsentrasi larutan yang telah diketahui
Dalam titrasi dikenal istilah titran/titer dan titrat/analit. Titran/titer merupakan larutan yang berada di dalam buret, baik itu asam ataupun basa. Sedangkan titrat merupakan larutan yang akan dianalisa kadar atau konsentrasinya.
Titrasi asam basa merupakan metode penetapan kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan reaksi asam basa. Bila sebagai titran digunakan larutan baku asam maka titrasi tersebut dinamakan titrasi asidimetri. Sebaliknya bila larutan basa sebagai titran dinamakan titrasi alkalimetri.
Dalam titrasi digunakan larutan standar. Larutan standar yang digunakan harus bereaksi secara kuantitatif dengan zat yang akan dititrasi. Larutan standar sendiri ada dua macam, yaitu larutan standar primer (larutan yang tidak perlu distandarisasi) dan larutan standar sekunder (larutan yang harus distandarisasi terlebih dahulu).
Dalam titrasi asam basa digunakan suatu indikator sebagai penanda untuk titik ekivalennya. Perubahan warna pada titik ekivalen dalam titrasi asam basa terjadi akibat indikator yang bereaksi dengan sedikit kelebih titran/titer. Perubahan warna inilah sebagai tanda bahwa titik ekivalen telah terlewati dan titrasi harus dihentikan. Indikator yang digunakan dalam titrasi asam basa ini haruslah sesuai range pH pada titik ekivalen agar perubahan dapat jelas teramati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar